Sabtu, 22 November 2014

Posted by Unknown |

Tanggal 20-24 Agustus 2014, Kemendikbud menyelenggarakan Pameran Kadatuan Sriwijaya bertempat di Mal WTC Jambi. Tidak hanya berkisar tentang sriwijaya di pameran ini juga ada stand workshop pembuatan miniatur perahu kayu. Stand ini menjadi media pembelajaran, khususnya siswa SD dan SMP karena berkaitan dengan mata pelajaran pra-karya yang diajarkan disekolah. pengunjung bisa mengetahui dan belajar langsung cara pembuatan miniatur perahu. Workshop ini dibuka 3 session yaitu Session 1 (10:00-12:00), Session 2 (13:00-17:00) dan Session 3 (18:00-21:00)

Mas Yakin - Pelatih pembuatan miniatur (Kaos biru)

Pelatih pembuatan miniatur adalah mas Yakin, Pria asli solo ini adalah lulusan STSI Solo, kemampuan sudah tidak diragukan lagi, sudah berpengalaman mengajarkan pelatihan dibeberapa wilayah indonesia. mempunyai sanggar di solo dan cikarang, yang membantu belajar dan memberdayakan warga sekitar sanggar.

Bahan Untuk Pembuatan Miniatur

untuk ikut pelatihan ini tidak ada syaratnya, semua pengunjung bisa ikut menjadi peserta. yang paling penting tidak dipungut biaya, hehe.. peserta diharap bawa cutter saja. karena tidak disediakan panitia. Semua bahan disediakan panitia penyelenggara. Bahan pembuatan miniatur ini mudah didapat dan berasal dari limbah industri mebel. bagian geladak terbuat dari kayu jati belanda, dibuat dengan mesin dan sudah dibor oleh panitia sebelumnya, sehingga peserta tidak usah membuatnya lagi. bahan lainnya berasal dari kayu panel. bahan bambu digunakan untuk atap perahu. bagian layar bisa menggunakan kain dan kertas biasa dipakai untuk kerah baju. layar bisa juga menggunakan bambu bagian dalam. bambu terlebih dahulu ditipiskan bagian luarnya. tiang2 dan bahan lainnya tinggal ditancapkan ke lubang yang sudah dibor dan diberi lem kayu. untuk benang menggunakan benang sol.

Miniatur yang hampir beres

Masih dalam Proses

Perahu Nelayan Bercadik


Perahu Bercadik
Miniatur Perahu Dewa Ruci
Sebenarnya ga sengaja jadi peserta workshop, lagi jalan-jalan di WTC, mampir ke pameran. pas di stand workshop ditawari ikutan jadi peserta, biaya gratis, bahan disediakan cuma-cuma, dapat ilmunya dan kalau udah jadi bisa dibawa pulang. pas juga momennya lagi libur 4 hari ga tau mau ngapain. langsung disikat aja tawaran menggiurkan ini bleh!! di bawah ini gambar saya waktu ikut pelatihan :





Awal nyoba, bawaan nya takut gagal perahu ga jelas jadinya, kata mas yakin ga apa-apa kalau pertama hasilnya masih kurang, yang penting kan tau cara buatnya dulu. nanti setelah workshop bisa diperdalam lagi.


kesini-sini nya jadi asik. bisa jadi hobi baru. bisa jadi prospek bisnis kalau ditekuni dengan serius. terimakasih Mas yakin dkk.
Posted by Unknown |
.


Pintu Masuk Pameran

Pameran Kadatuan Sriwijaya yang bertajuk Perjalanan Suci diselenggarakan oleh Kemendikbud pada tanggal 20-24 Agustus 2014 di WTC Jambi. diharapkan pengunjung dapat mengetahui sejarah berdirinya kerajaan sriwijaya dan menghargai perintis-perintis peneliti Sriwijaya. disini dipajang panel-panel dan replika prasasti dan patung tentang sriwijaya.

Para Perintis
R. Soekmono
R. Soekmono Lahir tanggal 14 Juli 1922, di Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah. Soekmono termasuk salah satu arkeolog pertama bangsa Indonesia yang menjadi perintis dalam penelitian Sriwijaya. Pada tanggal 1-16 maret 1954, Soekmono memimpin sebuah tim ekspedisi Dinas Purbakala yang bertugas melakukan peninjauan kepurbakalaan di Sumatera Selatan dan Jambi. Dalam ekspedisi itu Soekmono berpendapat, pada masa Sriwijaya garis pantai timur Sumatera terletak didaerah pedalaman. Bila Palembang itu pusat Sriwijaya, Ia seharusnya terletak di tepi pantai. Pada masa lalu, hubungan antar pulau dan wilayah lain di luar Nusantara hanya dapat dilakukan dengan pelayaran. Palembang harus menjadi kunci untuk bagian rute utama dalam lalu lintas laut.

Satyawati Suleiman

Bersama rekannya, R. Soekmono, Satyawati Suleiman adalah juga arkaeolog pertama bangsa Indonesia. Ia pun meraih gelar sarjana pada tahun yang sama dengan Soekmono, Tahun 1953 dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Di kalangan arkeolog, Satyawati Suleiman- Lahir tanggal 7 oktober 1920 - dikenal sebagai ahli ikonografi (seni arca). Namun pengetahuannya mengenai benda-benda tinggalan budaya masa lalu lainnya. juga sangat luas. Dalam ekspedisi Peninjauan kepurbakalaanSumatera Selatan dan Jambi Tahun 1954. Ia pun ditunjuk sebagai salah satu anggota team. Apa yang dilakukan Satyawati Suleiman dalam ekspedisi itu menjadi rintisan jalan bagi kajian-kajian Sriwijaya selanjutnya. khususnya studi tentang ikonografi arca-arca masa klasik hindu-budha di Sumatera.

Boechari

Saat Tim Dinas Purbakala Melakukan Peninjauan Kepurbakalaan di Sumatera Selatan dan Jambi tahun 1954, Boechari - Lahir tanggal 24 Maret 1927 - masih berstatus mahasiswa jurusan arkeologi. ia menjadi anggota tim karena pengetahuan dan kepandaiannya dalam membaca prasasti. Dan boechari, kelak, memang menjadi epigraf ternama Indonesia, yang hingga kini belum ada tandingannya. Kajian-kajian prasastinya kerap menjungkir balikkan pendapat para epigraf Belanda. Tentang Sriwijaya, Kajiannya terhadap prasasti Ligor membawa pada pendapat yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Bahwa prasasti tersebut, dikeluarkan pada masa berbeda. Balaputradewa (Ligor B) dan Kakeknya (Ligor A).

SRIWIJAYA
Sebuah Nama Kerajaan Besar
"Sriwijaya". Kata ini pertama kali dijumpai tertulis pada prasasti Kota Kapur (608 Saka atau 686 Masehi) ditemukan pada tahun 1892. Hendrik Kern, ahli purbakala Belanda yang pertama kali membaca prasasti Kota Kapur tahun 1913, mengidentifikasikan "Sriwijaya" sebagai nama seorang raja: Raja Wijaya. Alasannya, dalam sejarah kuno Indonesia, kata "Sri" biasanya dipakai untuk sebutan atau gelar seorang raja. Kata "Sriwijaya" selanjutnya juga dijumpai pada prasasti Kedukan Bukit yang berangka tahun 604 Saka (682 M). prasasti tertua masa sriwijaya ini ditemukan pada tanggal 29 November 1920, jauh setelah penemuan prasasti Kota Kapur.

Namun George Coedes, peneliti kebangsaan Perancis, tahun 1918, membantah pendapat Kern. "Sriwijaya". menurutnya, adalah nama sebuah kerajaan besar yang pernah disebut-sebut dalam kronik-kronik dinasti Cina, atau catatan perjalanan para musafir Cina dan Arab. Lagi pula dalam Prasasti Kota Kapur, masih menurut Coedes, di depan kata "Sriwijaya" ini terdapat kata-kata "Kadatuan" (kerajaan), Datu (Raja), Walla (Tentara). Beberapa prasasti lain pun menyebutkan "Sriwijaya" sebagai nama sebuah kerajaan. Dalam Prasasti Ligor yang ditemukan di sekitar Tanah Genting Kra, misalnya, tertulis ungkapan Sriwijayendraja yang berarti "raja Sriwijaya". Sementara dalam prasasti yang dikeluarkan Raja India, Raja I, pada tahun 1006 --dikenal dengan nama Piagam Leiden--tertulis nama Marawijayatunggawarman sebagai raja Sriwijaya dan Katah (Kedah)

DAPUNTA HYANG
Misteri Sang Pendiri
Tak perlu diperdebatkan lagi, pendiri kadatuan Sriwijaya adalah dapunta hyang, nama lengkapnya, Dapunta Hyang Srijayanasa. Ia Datu (raja) pertama Sriwijaya. Ia yang memimpin rombongannya melakukan perjalanan suci, dan kemudian membangun sebuah wanua hingga berkembang jadi pusat kedatuannya. Dan Dapunta Hyang, pasti-pastinya juga orang orang melayu yang beragama Budha, prasasti-prasasti yang dikeluarkannya, semuanya berbahasa melayu kuno. Dalam prasasti Kedukan Bukit (682 M), sebagaimana penafsiran ahli epigraf Boechari, beliau diceritakan merayakan waisak di sebuah kuil budha dan mengambil siddhayatra, setelah itu barulah dapunta hyang melakukan ekspedisinya.

Namun Asal-usul Dapunta Hyang masih misterius. Tak satu pun prasasti yang mengisahkan silsilahnya. Ada pendapat, dapunta hyang itu anggota wangsa syailendra, wangsa yang pernah berkuasa di tanah Jawa pada abad ke-7 sampai abad ke-9 Masehi. Benarkah? Pendiri wangsa syailendra, Dapunta Selendra- namanya disebut dalam prasasti Sojomerto dari pertengahan abad ke-8 Masehi- memang berasal dari sumatra. Namun keturunan Syailendra berkuasa di Sumatera baru dimulai sejak Balaputradewa. Itu pun karena perkawinan dengan Tara, anak Darmasetu, Raja Sriwijaya dari Somawangsa. Kakek Balaputra dari pihak ayah, disebut sebagai “Permata Wangsa Syailendra, Raja Bumi Jawa, Pembunuh musuh yang gagah perwira”. Yang tak lain merupakan julukan Rakai Panangkaran. Tentang Darmasetu, mungkin ia pengganti Dapunta Hyang, mungkin pula keturunannya. Hanya itu yang kita ketahui tentang Dapunta Hyang. (Bersambung)

Posted by Unknown |
Suntuk dgn suana jkt & kondisi abis resign, bawaannya pengen lari ke gunung aj, coba nyeletuk di fb buat rencana minggu dpn tgl 5-6juli ajakin anak2 sahur di Gunung Burangrang, eh ada jg yg kecantol,, Lumayan 5 biji yg mw ikt,, knp pilihannya gunung burangrang, krn ni gunung dh sering saya daki, akses cukup mudah, lokasi jg msh disekitar bdg & persiapan minim pula. satu lg selama kuliah di bdg pengen nyoba sahur dignung burangrang blm kesampaian sampe skrg.

Penampakan gn. Burangrang

akhirnya saat-saat pendakian pun tiba, peserta yg ikut harusnya 6org, berhubung 1tmn sy diuber deadline laporarn sisa 5org qt, fitrah & wahyu msh kuliah di Unpas, Reza & wili Kerja di Bdg, cuma sy yg luar kota, sy brnkt dr rumah di cilegon jam 12mlm nyampe dibdg  jumat jam4 subuh, nyampe di kosn fitrahdi setiabudi jam5an,,

Sabtu sore, beres packing & team komplit kumpul dikosn fitrah, rencana pake 3 mtor berangkat dr sini. jam 16:30 brnkat menuju pintu komando, jam 17:30 Tiba di Pintu Komando, sebelum qt mulai pendakian qt harus terlebih dulu melapor dipos perhutani, dsni jg tempat untuk nitip motor, qt dikenai tarif 10rb permotor, sesudah itu lapor lg di pos pintu komando, Pintu komando merupakan gerbang untuk msk ke start jalur pendakian via Lawang angin dan merupakan pintu msk kawasan latihan Kopasus, qt harus ijin dulu ke tentara yang jaga dipos ini.

Pukul 17:48 terdengar lantunan adzan magrib, kami yg udah urus perizinin dan msh dilokasi pos pintu komando pun menyempatkan dulu untuk berbuka, Gorengan & minuman alakakadarnya yg qt beli pas diperjalanan pun qt Santap, Alhamdulillah,,

Saat berbuka untuk wilayah lawang angin dan sekitarnya

Sesudah Berbuka dan sholat magrib di pintu komando, pukul 19:00 qt mulai pendakian menuju puncak, ini merupakan pendakian pertama kami pada saat puasa ramadhan, normalnya 2-3jam untuk sampe di puncak, karena msh dalam suasana berpuasa, berbuka dengan seadanya, dan sudah lama tidak naek gunung, qt byk istirahat, harap maklum jika dibutuhkan waktu 4,5 jam tepat jam 23:30 qt sampe puncak.

perjalanan menuju puncak

perjalanan menuju puncak

dipuncak ternyata kami tidak sendirian, ada team dari sersan bajuri Bdg (7org) & Poltekpos Bdg (5org) jg dh ngecamp duluan,, dh ngebediriin tenda pukul 01:00 qt mulai masak, rencana awal qt mkn berat(nasi) 2x buat buka dan sahur, berhubung waktu yg molor, akhirnya buka-sahur digabung,, sekitar jam 3an tepat setelah selesai masak hujan pun mengguyur kami, tempat sahur pun dipindah ke depan selasar antara tenda kami.

Masak-masak


masak-masak


Sahuuurr...!! Sahuurrr!!

Vitamin Penguat Puasa (Ubi Rebus)

Setelah sahur, kita langsung molor berjamaah, bangun-bangun jam 10.00, subuh dah bangun niat hunting sunrise berhubung mendung ya dilanjut molornya...

Pemandangan pagi hari


aktivitas pagi

Packing 


Jam 12an kita packing, jarak tempat ngecamp ke tugu triangulasi sekitar 50m, sampai di tugu puncak klo mau photo2 harus ngantri dulu, karena ada rombongan laen yg lebih dulu ke puncak, ga tau dari mana, mereka sekitar 6org, mereka enggak ngecamp berangkat pagi.


Ngantri Photo

Puncak puanasssnya,,

Saatnya photo keluarga cheezz!!

Mari pulang, setengah perjalanan di akhir kami ditemani hujan, hujan mulai reda ketika sudah memasuki lawang angin,

perjalanan pulang

Pendakian pada saat bulan ramadhan adalah yang pertama buat kami, walaupun mendaki saat setelah berbuka, namun pendakian ini lebih terasa, mungkin karena menu berbuka yang kurang berat atau sudah lama tidak naik gunung (alasan haha). lebih-lebih pas pulang yang dalam kondisi puasa, air di tas begitu menggiurkan haha,, alhamdulillah sangat berkesan, semoga tahun depan masih bisa bertemu ramadhan kembali dan bisa sahur digunung lagi, terimakasih.
Posted by Unknown |

Download Aa Gym - Manajemen Waktu .mp3

Assalamualaikum Wr. Wb

Waktu demi waktu yang sudah kita jalani,
satu desah napas adalah satu langkah menuju kubur,
perayaan ulang tahun adalah perayaan berkurangnya jatah umur kita,
alangkah ruginya jikalau kita menjalani sesuatu yang begitu berharga dan kita sia-siakan,

sampai ada yang mengatakan kalau engkau ingin tahu manusia yang paling bodoh,
liat lah orang yang diberi modal dan modalnya dihamburkan sia-sia.
ingin mengetahui manusia yang bodoh
lihatlah orang yang diberi modal umur dan waktunya dihamburkan sia-sia.

para pemirsa yang budiman, kajian kali ini adalah
bagaimana waktu yang disediakan oleh Allah kepada kita
bisa kita kemas menjadi sebaik-baik bekal.
yang bermakna bagi dunia, berarti bagi akhirat nanti.

sahabat-sahabat sekalian,
tidak bisa kita pungkiri
bahwa satu-satunya yang tidak bisa direm adalah waktu
semua orang punya jatah yang sama
orang yang naik kelas dan tidak naik kelas
begitupun ahli surga dan ahli neraka
mengapa? setiap orang dapat 24 jam tergantung bagaimana dia me-manage waktunya.
kita lihat bagaimana Allah memandu kita
seperti apa orang yang beruntung dengan menggunakan waktunya.
silahkan pak ustad.
Artinya :
  1. Demi Masa!
  2. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian
  3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh, dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya mengetahui kesabaran. (Al-'Asr 103:1-3)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ رضي الله عنه أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ «مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ» رواه الترمذى


Artinya :
Dari Abdullah bin Busr radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang Arab Badui berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” beliau menjawab: “Orang yang paling panjang umurnya dan baik amalannya” (HR. At Tirmidzi)
Sahabat-sahabat sekalian kalau kita simak uraian barusan setidaknya kita yakin setiap manusia tambah umur tambah rugi tambah tua tambah rugi yakin kecuali orang memiliki kemampuan untuk memanfaatkan waktu untuk 4 perkara
1. orang yang pasti beruntung adalah orang yang tiap hari nambah kekuatan imannya dengan keyakinan atas kebenaran
jadi kalau orang nambah waktu tapi ga ngerti hidup ini untuk apa mengabdi untuk siapa tidak mengerti itu agama tidak mengerti iman dia hidupnya sia saja karena tidak akan perbuatannya dilandasi karena Allah jadi maap-maap saja orang punya harta gelar pangkat punya segala-galanya tapi tidak punya iman termasuk orang yang merugi karena tidak diitung amalannya kasian ya sibuk didunia mati jadi bangkai (Bersambung)